Auditor bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna
mendapatkan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan.
Kata
kuncinya adalah keyakinan memadai. Tingkat keyakinan ini jelas
subjektif sifatnya namun apakah yang dimaksud dengan Fraud itu pada
tingkat minimal tertentu haruslah merupakan kesepakatan bersama.
Berikut ini adalah sedikit gambaran tentang Fraud.
Fraud
(kecurangan) merupakan penipuan yang disengaja dilakukan yang
menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut
dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya
terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau
dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran
(diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut.
Secara sederhana dua segitiga berikut ini dapat bercerita banyak tentang hubungan – hubungan yang mendorong terjadinya fraud
Karakteristik Kecurangan
Dilihat dari pelaku fraud maka secara garis besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi dua jenis :
1. Oleh pihak perusahaan, yaitu :
a.
Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul
karena kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from
fraudulent financial reporting).
b. Pegawai untuk keuntungan
individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva
(misstatements arising from misappropriation of assets).
2.
Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha, dan pihak
asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan
Kecurangan
pelaporan keuangan biasanya dilakukan karena dorongan dan ekspektasi
terhadap prestasi kerja manajemen. Salah saji yang timbul karena
kecurangan terhadap pelaporan keuangan lebih dikenal dengan istilah
irregularities (ketidakberesan). Bentuk kecurangan seperti ini
seringkali dinamakan kecurangan manajemen (management fraud), misalnya
berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan
akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan
keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja
menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi, kejadian, atau
informasi penting dari laporan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar