Minggu, 06 November 2011

Diversifikasi Pangan Itu Penting

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Penyelenggaran Agrinex Expo Rifda Ammarina menyampaikan, ketersediaan sumber daya alam Indonesia yang luar biasa tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional karena semua masyarakat hanya bertumpu pada pangan utama yakni beras.
Menurut Rifda, beras hanya dapat dihasilkan oleh lahan sawah. Tidak mudah untuk mencetak lahan sawah baru. Lahan lama pun kian terdesak oleh alih fungsi lahan, baik itu untuk perumahan, industri, maupun pembangunan infrastruktur.
"Untuk menjamin ketersediaan pangan utama yang mudah diakses oleh semua masyarakat di berbagai pelosok Tanah Air, pangan utama berdasar kearifan lokal yang bisa meningkatkan pendapatan petani dan mudah ditanam di lahan terbatas menjadi pilihan untuk swasembada pangan," ujar Rifda dalam acara diskusi pangan di Kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, Senin ( 7/11/2011 ).
Artinya, harus ada diversifikasi pangan demi mewujudkan swasembada tersebut. Namun, menurut Rifda, diversifikasi ini harus didukung secara luas oleh banyak pihak termasuk media massa. Dengan demikian, masyarakat bisa lebih cepat paham akan arti dan maksud dari diversifikasi pangan. "Diversifikasi pangan baru akan berhasil bila konsep diversifikasi pangan diterima publik dengan rasa bangga karena keyakinan akan gizi dan harga diri bangsa," ujarnya.
Apalagi, kondisi ekonomi dunia dan perubahan iklim merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Konsumsi produk nonberas di daerah nonpenghasil beras akan sangat menjamin ketersediaan pangan di setiap daerah.
Sebagai upaya lainnya untuk mengenalkan diversifikasi pangan kepada masyarakat luas, kluster diversifikasi pangan akan dihadirkan pada Agrinex Expo 2012 yang rencananya akan berlangsung 30 Maret-1 April 2012 . Kluster itu rencananya berupa puluhan stan yang menjual makanan siap saji produk diversifikasi pangan dari berbagai daerah, dan rencananya juga ada acara dialog.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar