Minggu, 06 November 2011

Ekspor listrik Untungkan Singapura

Pemerintah mengkaji wacana ekspor tenaga listrik ke Singapura untuk mengurangi pasokan gas. Namun rencana itu dinilai hanya akan menguntungkan Singapura secara komersial dan dampak lingkungan.
Menurut pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa, Minggu (6/11/2011), di Jakarta, ekspor listrik ke Singapura itu akan sangat menguntungkan Singapura secara dampak lingkungan dan komersial.
Alasannya, risiko emisi CO2 dan kerusakan lingkungan akan ditanggung Indonesia. Karena itu, seharusnya skema jual-beli listrik antar negara ASEAN memasukkan internalisasi biaya lingkungan serta pertimbangan keamanan pasokan energi nasional sebagai prioritas.
Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo menyatakan, pemerintah tengah mengkaji wacana pembangunan pembangkit listrik berbasis batubara kapasitas 4.000 Mega Watt di Batam. Dari total daya itu, 3.000 MW di antaranya akan diekspor ke Singapura dan selebihnya untuk Batam.
Oleh karena saat ini Indonesia mengalami kelebihan produksi batubara dan hanya 30 persen yang terserap untuk domestik. Dengan demikian, gas tidak usah dikirim ke Singapura lagi. Jadi pasokan gas bisa dimanfaatkan untuk Jawa.
"Singapura butuh gas untuk industrinya sebagian, tapi untuk listriknya paling tidak kita kirim listrik aja. Kalau yang untuk pabrik, kita tidak bisa ubah," kata dia. Jadi pasokan gas dari Indonesia ke Singapura untuk listrik akan diganti dalam bentuk ekspor listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar